BANDAR LAMPUNG,(WV) – Persaingan bisnis berbasis transportasi online di Lampung semakin ketat. Masyarakat Bandar Lampung menilai aplikasi dari Rusia, Maxim lebih unggul dari Gojek dan Grab.
“Kondisi Gojek dan Grab saat ini di ibaratkan batu karang di tengah lautan yang lama-kelamaan akan terkikis. Begitupun kepercayaan penggunanya yang akan tergerus oleh Maxim,” ujar salah satu driver yang bermitra di tiga aplikator tersebut.
Sembari mewanti – wanti tak ingin di sebutkan namanya. Ia menegaskan, kalau Gojek dan Grab terus bertahan dengan keadaan seperti ini, besar kemungkinan akan di lupakan custamer (pelanggan).
“Di hari yang sama, 3 aplikasi saya hidupkan (onbid) jujur lebih banyak Maxim dapetnya,” paparnya. Saat di wawancarai, Jumaat (8/1/2021).
Ia berharap, Gojek dan Grab membaca situasi. Kembali memberikan program seperti dulu ‘promosi’ vocer potongan harga ke castamer (penumpang) agar tidak kalah dalam persaingan di Lampung. Ia mewakili para driver di Lampung berharap. Agar Gocar merubah sistemnya.
“Harapannya, orderan Gocar di sama ratakan kembali. Kasian kami para driver butuh makan dan harus membayar ansuran mobil. Di perparah lagi dengan kondisi pandemi covid-19 ini,” harapnya.
Disinggung mengenai pendapatan di Maxim yang di tenggarai lebih murah dari dua aplikator lain. Ia mengungkap sudah 1 tahun ini mencari nafkah di aplikasi asal Rusia tersebut.
” Allhamdulilah, bersyukur aja walaupun tarif murah yang penting continue. Sekarang pasti pasti aja. ngapain nunggu yang tak pasti. Walau receh (tarif murah). pungkasnya.
Di lain sisi, Irma salah satu pengguna aktif transportasi di Bandar Lampung ini, mengaku, maxim sangat membatu aktivitas nya dan tidak banyak merogoh kantong. “Harganya lebih murah cara ordernya pun tak sulit,” ucapnya.
Senada yang sama, Rahayu bercerita di masa pandemi covid- 19 ini. Ia memilih Maxim pasalnya, dengan ongkos terjangkau pelayanan driver yang ramah dan cepat sampai pada penjemputan di bandingkan Gojek dan Grab.
” Iya, dulunya saya pakai Gojek dan Grab. Skarang saya kecewa! sering kali saya pesan, dapet drivernya jauh. Lama dong nungguinnya..? sedangkan saya harus ngeburu waku. Pas nyampe si driver saya tanya ko lama mas? ehh, dia nya malah marah-marah ke saya dan ngomong kalo mau cepat pake ambulan aja mba! ,” bebernya seraya nada kesal.
Di kesempatan yang sama. Warga Kelurahan Jagabaya, Bandar Lampung, Yadi angkat bicara mengenai Maxim di Lampung. Ia mengaku dari Tahun 2018 sudah mendownload aplikasi tersebut.
“Awalnya liat iklan di Facebook, terus iseng saya download aplikasinya (Maxim), setelah saya gunakan. Gak nyangka harganya tarifnya cocok dikantong baik, (bike) motor, mobil (car), pengiriman (delivery), kargo (cargo), belanja (food&shop), Sekarang udah nyaman pakai Maxim,” katanya.
Diketahui, saingan terbaru Gojek dan Grab ini masuk ranking satu terpopuler pada Google Play Store saat ini. Suatu pencapaian yang menarik, karena perusahaan ini baru saja hadir di Indonesia sejak 15 Juni 2018.
Maxim juga menawarkan berbagai layanan yang terdiri dari motor (bike), mobil (car), pengiriman (delivery), kargo (cargo), belanja (food&shop), petugas kebersihan (cleaning), penderekan, dan penghidupan mesin.
Hingga saat ini Maxim telah membuka 31 cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan jutaan pengguna dan ratusan ribu mitra pengemudi.
Layanan Maxim saat ini telah menjangkau Jakarta, Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin, Batam, Bengkulu, Cilegon, Denpasar, Jambi, Kendari, Makassar, Malang, Manado, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Palu, Pekanbaru, Pontianak, Sabang, Samarinda, Serang, Singkawang, Semarang, Surakarta, Surabaya, Tasikmalaya, dan Yogyakarta. (RD)