LAMPUNG,(WV) – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berkomitmen mempercepat peningkatan jumlah riset dosen di tahun 2021. Sasaran utama riset yang dilakukan adalah permasalahan-permasalahan yang ada di Sumatera, melalui berbagai program dan skema penelitian di bawah kendali Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masayarakat, dan Penjaminan Mutu (LP3) ITERA.
Komitmen tersebut disampaikan dalam Peluncuran Hibah Penelitian ITERA tahun 2021, yang diselenggarakan LP3M ITERA secara dalam jaringan, Senin, 18 Januari 2021. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D., IPU. dan dihadiri lebih dari 350 dosen ITERA.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor ITERA menekankan, bahwa dosen memiliki tiga kewajiban utama sebagai tri dharma perguruan tinggi, yaitu mendidik dan mengajar, melakukan penelitian, dan mengabdi kepada masyarakat.
Khusus untuk meningkatkan jumlah penelitian dosen, ITERA telah membuat berbagai program mulai dari Program Guru Besar di bawah usia 45 tahun (GBU 45), hibah kolaborasi, hibah penugasan, hibah buku ajar, hibah pengabdian kepada masyarakat, pemberian insentif publikasi, memfasilitasi penyelenggaraan webinar nasional hingga internasional, pengajuan hak kekayaan intelektual (HKI), hingga mendirikan 14 Pusat Riset dan Inovasi sebagai wadah para dosen melakukan berbagai riset.
“Kami berkomitmen menyediakan iklim penelitian yang kondusif bagi para dosen baik melalui berbagai program, hingga dengan membentuk pusat riset dan inovasi. Di pusat riset tersebut para dosen dapat meneliti masalah-masalah di Sumatera, tidak hanya lintas dosen dari berbagai program studi, tetapi juga lebih luas lintas jurusan, hingga perguruan tinggi nasional dan luar negeri,” ujar Rektor.
Peningkatan jumlah riset juga sebagai bagian dari percepatan yang dilakukan ITERA untuk dapat segera beralih dari perguruan tinggi negeri satuan kerja (PTN-Satker) ke PTN Badan Layanan Umum (BLU). Selain meningkatkan jumlah riset, ITERA juga mempercepat peningkatan jumlah dosen doktor (S3).
Pada tahun 2020 ITERA telah memberangkatkan 95 dosen untuk melanjutkan studi S3 baik di dalam ataupun luar negeri. Jumlah tersebut meningkat di tahun 2021, sebanyak 105 dosen, dan 100 orang dosen lagi di tahun 2022.
“Peningkatan riset menjadi bola salju bagi ITERA, sebab jika riset berjalan, akan banyak topik masalah yang terangkat, dan dapat memecahkan permasalahan di Sumatera, akreditasi meningkat dan status ITERA juga dapat segera berubah dari PTN Satker ke BLU,” ujar Rektor.
Sementara Kepala LP3M ITERA, Acep Purqon, Ph.D., menyampaikan unitnya akan memfasilitasi para dosen dalam menghasilkan riset yang berkualitas. Sebab selama ini skema hibah baik di internal ITERA ataupun melalui program nasional dan internasional sangat banyak dan dapat dimanfaatkan dosen.
Selain memiliki berbagai program penelitian, dan banyaknya pusat riset, Acep menyebut ITERA telah memiliki 34 layanan kepakaran yang dapat menjadi kesempatan para dosen berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk turut memecahkan permasalahan yang ada di Sumatera.
“ITERA hadir untuk menyelesaikan masalah yang ada di Sumatera, dan menunggu jawaban dari riset-riset yang akan dikembangkan oleh para dosen ITERA. Dengan cara ini, ITERA dapat menjadi pusat kekuatan intelektual di Sumatera,” ujar Acep.
Dalam kesempatan yang sama, para dosen juga mendapatkan sosialisai program hibah penelitian, dengan narasumber Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr.-Ing Mitra Djamal, S.Si., IPU. Prof Mitra yang menyampaikan materi tentang arti penting dan strategi Hibah GBU45 dengan pentahapan tahunan dan jangka panjang. Sementara materi tentang arti penting dan strategi hibah penugasan dan topik-topiknya, kontribusi ITERA for Sumatera disampaikan langsung oleh Staf Ahli Rektor ITERA Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA. (*)