BANDARLAMPUNG – Komisi IV DPRD Provinsi Lampung memonitoring kesiapan satuan kerja terkait persoalan transportasi di Lampung menjelang tahun baru.
Ketua Komisi IV DPRD Lampung, Ismet Roni mengatakan, pihaknya melakukan inspeksi di beberapa titik objek vital. Diantaranya di Bakauheni, Bandara Radin Inten II, Terminal Rajabasa, dan Stasiun Kereta Api Tanjungkarang.
Dalam inspeksi tersebut, ada beberapa hal yang menjadi atensi khusus dimana, pelayanan harus tetap dikedepankan dalam kondisi apapun. Khususnya apa yang menjadi atensi pemerintah pusat dan pemprov lampung. Meski, kata dia secara umum lantaran pandemi Covid-19, dia memprediksikan tidak ada persoalan berarti mengenai jumlah. Dia juga menekankan semua protokol kesehatan Covid-19.
“Kita melihat kondisi. Saya kira tidak susah untuk mengedepankan pelayanan karena kondisi penumpang juga diprediksikan turun bahkan menyentuh angka 50 persen. Tidak seperti tahun sebelumnya,” ucapnya kepada awak media, Kamis (24/12).
Dia menyoroti kondisi Terminal Rajabasa yang dinilai butuh relokasi. Dimana, kata dia pemprov juga sudah mencanangkan lahan di komplek Itera untik terminal dengan status tipe A itu. Dimana merupakan pemikiran Gubernur Lampung, agar Sai Bumi Ruwa Jurai memiliki terminal modern.
“Kita juga lagi mendorong dan meminta bantuan dengan rekan-rekan DPRD juga. Rencana di komplek itera,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Lampung, Bambang Sumbogo mengatakan, fokus pelayanan dan antisipasi Nataru difokuskan di Pelabuhan Bakauheni. Kaitannya selain ada penumpang dan cuaca buruk.
“Yang jelas memang ini kan ada pengurangan arus penumpang di jalur udara 50 persen. Kemudian juga di kereta api. Nah kalau angkutan penyebrangan itu naiknya 25 persen. Agak stracing di penyebrangan. Ini yang menjadi antisipasi kita dan penjagaan-penjagaan di tempat pariwisata. Kita juga antisipasi jika ada cuaca gelombang tinggi pelayanan tertunda, atau pemudik grusukan berbarengan. Antisipasi memperpanjang waktu tiket kalai ada delay karena cuaca,” kata dia. (*)