BeritaBerita UtamaUncategorized

Tak Puas Dengan Panitia Pengprov, Pelatih Taekwondo Lamteng Akan Adukan Ke Pusat

66
×

Tak Puas Dengan Panitia Pengprov, Pelatih Taekwondo Lamteng Akan Adukan Ke Pusat

Sebarkan artikel ini

LAMPUNG TENGAH – Pelatih dan atlet dari salah satu unit taekwondo Lampung Tengah Champion TC keluhkan sikap panitia pengprov TI Lampung dan akan mengadukan permasalahan tersebut ke pusat. Pasalnya,dari hasil pendaftaran UKT atlet taekwondo asal Lamteng yang berjumlah 16 orang dari 4 unit. Namun, ada 3 unit ditolak oleh panita.

“Rinciannya, 16 atlet dari 4 unit akan mendaftar. Terdapat 8 atlet dari 2 unit yang diterima dan 7 lagi dari unit satunya juga diterima dan dikembalikan serta 1 atlet dari unit yg lain ditolak,” ujar Indra Bastoni salah satu pelatih. Hal ini dikatakan sejumlah pelatih saat konfrensi pers di Moonbee Cafe Bandarjaya, Selasa (11/01/2022).

Saat mendaftar, tanggal 10 Desember lalu. Dengan kelengkapan berkas dan dana pendaftaran yang sudah disetujui pihak orangtua atlet. Namun tidak langsung diterima oleh panitia UKT, dan meminta saya untuk menyiapkan surat permintaan maaf terkait ikut Muskab yang digelar di Lamteng.

Di sisi lain, Panitia UKT yang juga Plt. Pengkab TI Lamteng Heliandri mengatakan bahwa bila tidak ada surat permintaan maaf dari pelatih unit terkait Muskab TI Lamteng maka PLT sekaligus panitia tidak merekomendasikan dan atlet di tolak ikut UKT.

Alasan ini menurut Indra Bastoni tidak masuk akal, dan mengungkapkan rasa tidak puas, karena harus mengkaitkan atlet sebagai peserta UKT dengan organisasi. Sehingga dirinya bersama jajaran pelatih Taekwondo Lamteng dan orangtua atlet akan mengambil langkah tegas dengan kordinasi pemangku kepentingan, serta organisasi taekwondo di tingkat Pusat.

Sementara itu, Pelatih dari unit Club’ MH TC Merril Herman menegaskan bahwa telah terjadi pelanggaran sangat jauh dalam sebuah anggaran dasar organisasi Pengprov TI Lampung.

“Menurut saya pelanggaran yang dilakukan Pengprov TI Lampung pertama adalah tidak menghargai hasil Musyawarah Kabupaten (Muskab) Lamteng yang sudah sesuai anggaran dasar dalam organisasi. Kemudian pelanggaran kedua telah melakukan penolakan terhadap pelatih dan atlet taekwondo dari Lamteng yang akan ikut UKT yang sudah pasti mempunyai hak untuk berlatih dan hak untuk ikut Ujian Kenaikan Tingkat, dan ini sudah sangat jelas terjadi pelanggaran dari intern organisasi Pengprov Lampung,” ucapnya.

Baca Juga :  FMIPA Unila Kerja Sama dengan BRIN PRLTB dan PT IES

Atas kejadian ini, pihaknya akan langsung mengambil langkah pengaduan dan meneruskan ke Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Pusat. Karena penolakan ini, menurutnya, jelas menghambat karir atlet taekwondo Lamteng untuk berprestasi dan melanjutkan ujian kenaikan tingkat, karena puncaknya atlet adalah tingkat sabuk hitam.

“Atlet taekwondo asal Lamteng itu punya bakat luar biasa. Seperti Mariska Halinda yang berhasil mendulang Medali Emas di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia. Penghargaan ini tentu menjadi penghormatan bagi Lamteng yang mengharumkan bangsa Indonesia di kancah Internasional,” jelasnya.

Dia melanjutkan, adanya kejadian ini membuat rasa khawatir. Di mana bisa menghambat bibit-bibit atlet taekwondo Lamteng yang berbakat untuk berprestasi nasional hingga go Internasional, tegas pelatih yang akrab dipanggil Sabem Meha ini.

Andi Antoni salah satu wakil orangtua atlet juga secara tegas sudah melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan baik di daerah dari KONI Lamteng, KONI Provinsi Lampung, pemerintah legislatif serta ke kementerian pusat. Hingga di tingkat pusat untuk mengatasi kondisi ini.

“Selama ini anak kami sudah berlatih selama 6 tahun, dan setiap ada kenaikan tingkat tidak pernah ada kendala dan masalah apapun. Bahkan sudah memperolehan prestasi yang mewakili Kabupaten Lamteng dan Provinsi Lampung di nasional hingga kancah Internasional,” bebernya.

Andi menyesalkan terjadinya penolakan atlet yang akan ikut UKT. Dengan persiapan yang sudah dilakukan sejak 9 bulan sebelum waktu dilakukan UKT.

“Tetapi kenapa dilakukan penolakan atlit yang dikatakan dari Lamteng tidak ada yang ikut UKT kecuali pelatih selaku Pengkab TI Lamteng versi Plt yang ditunjuk Pengprov Lampung,” ucapnya.(*)