BANDARLAMPUNG – Seiring dengan meningkatnya penyebaran wabah baru penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang telah menyerang negara-negara di Amerika Selatan, Inggris, Perancis dan Belanda, Pemerintah New Zealand menyetujui regulasi terbaru terkait proses ekspor Palm Kernell Expeller (PKE) yang merupakan salah satu bahan pakan ternak harus memenuhi standar Import Health Standard (IHS) Importation into New Zealand of Processes Animal Feeds of Plant Origin.
Hal ini juga dilakukan sesuai dengan himbauan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) agar tiap-tiap negara memperkuat pengawasan secara mendetail dan menyeluruh lalu lintas ternak beserta produk turunannya.
Mendukung hal tersebut Sucofindo Bandar Lampung melakukan kegiatan loading survey Palm Kernell Expeller (PKE) dan spraying disinfektan pada ban dan sasis truk, sesuai kesepakatan pihak Badan Karantina Pertanian (Barantan) dan Eksportir di Pelabuhan Panjang – Bandar Lampung.
PT. Kurnia Tunggal Nugraha, PT. Tunas Baru Lampung, PT. Sinar Jaya Inti Mulya dan PT. Aman Jaya Perdana mengatakan, kami percaya dengan sistem ekspor PKE di Indonesia memenuhi persyaratan New Zealand dengan menunjuk PT Sucofindo cabang bandar Lampung untuk melakukan kegiatan loading survey PKE dan spraying disinfektan pada ban dan sasis truk menggunakan bahan-bahan kimia disinfektan yang sudah ditentukan oleh Barantan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Irsan Nuhantoro, S.Si, M.Si, MP, Subkoordinator Karantina Tumbuhan, tim auditor MPI New Zealand didampingi oleh Perwakilan dari Kedutaan Besar New Zealand, dan Nasrul I Harahap, Kepala Cabang Sucofindo Bandar Lampung beserta para petugasnya.
Nasrul berharap kegiatan ini memberikan solusi dan jawaban akan kebutuhan para eksportir bahan pakan ternak khususnya di Bandar Lampung. “Sucofindo terus berinovasi untuk menyesuaikan jasa akan kebutuhan pelaku usaha. dengan mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), maka kami melakukan pengarahan dan penanganan untuk menghindari penyebaran penyakit semakin luas dengan kegiatan spraying disinfectant ini” Ujar Nasrul.” (/ran)