BeritaBerita UtamaLampung Tengah

Penerapan Sistem Monitoring Kolam Ikan Lele Berbasis Internet of Things

232
×

Penerapan Sistem Monitoring Kolam Ikan Lele Berbasis Internet of Things

Sebarkan artikel ini

LAMPUNG TENGAH – Tim dosen program studi Tenik Biosistem, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) baru-baru ini mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyrakat (PkM) dengan melatih siswa/siswi SMK IT Al-Hidayat Bangunrejo dan beberapa warga setempat Desa Bangunrejo, Lampung Tengah dalam memanfaatkan Sistem Monitoring Internet of Things Pada Kolam Ikan Lele
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai solusi atas permasalahan masyarakat setampat dalam mengontrol tingkat suhu, kedalaman, dan kadar amonia (NH3) air dalam kolam ikan.

Dimana ketiga indikator tersebut sengat berperan dalam omtimalisasi pertumbuhan ikan. Suhu air kolam yang optimal berada dalam kisaran 27-29℃, jika terlalu panas dapat menyebabkan meningkatnya aktivitas metabolisme ikan seperti laju respirasi yang berdampak pada kekurangan oksigen dan stress pada ikan, sementara jika suhunya terlalu rendah menyebabkan menurunya aktivitas metabolisme termasuk nafsu makan sehingga pertumbuhannya terhambat.

Kedalaman kolam juga perlu dikontrol, jika terlalu dalam dapat menyulitkan ikan dalam mengambil makanan dipermukaan, namun jika terlalu dengkat dapat mempercepat peningkatan suhu. Selain itu, sisa makanan yang berlebih dapat meningkatkan kadar amonia yang bersifat toxic bagi ikan sehingga harus segera dilakukan pergantian air. Tentunya monitoring ini menjadi hal yang essensial sehingga perlu penerapan teknologi IoT untuk memudahkan akses informasi real time.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai bentuk konkrit pengabdian Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada SMK Agrobisnis Pengolahan Hasil Pertanian (SMK APHP) dan masyarakat sekitarannya dimana tim PkM ITERA berusaha mengimplementasikan dari teknologi IoT khususnya dalam bidang pertanian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Bangunrejo.

Teknologi yang diterapkan untuk menjawab pemanfaatan Sistem Monitoring Pada Kolam Lele yang dilakukan dengan memanfaatkan computer kecil yang teridiri dari beberapa komponen, antara lain: ESP8266, MQ135 (Sensor Amonia), HC-SR04 (Sensor Jarak), DS18B20 (Sensor Suhu) serta beberapa komponen pendukung.

Baca Juga :  Asyik! Di Lampung Shalat ID diperbolehkan

Kegiatan PkM ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga secara langsung melakukan demonstrasi rancang bangun pengaplikasisan sistem monitoring lingkungan kolam berbasis IoT. Dalam kegiatan ini, tim PkM Teknik Biosistem ITERA juga berkolaborasi dengan salah satu dosen Teknik Pertanian UNILA, Dr. Mareli Telaumbanua S.T.P., M.Sc serta Pak Nopri Suryanto, S.T.P selaku ketua P4S Agro Cendikia.

Tidak hanya sharing penerapan teknologi IoT saja oleh para dosen, Eko dan Handoko sebagai perwakilan mahasiswa Teknik Biosistem juga memberikan contoh dan juga kesempatan pada para peserta untuk secara langsung merangkai komponen-komponen yang digunakan dalam teknologi ini.

Dengan ikut mencoba merakit dan membuat, harapannya jika terdapat permasalahan terkait komponen yang sudah dipasang maka peserta dapat memperbaikinya sendiri, ujar Raizummi selaku ketua tim. Penerapan teknologi ini diharapkan juga dapat memudahkan akses informasi serta mengurangi biaya tenaga kerja pengawasan langsung di lapang.

Para Dosen Teknik Biosistem, ITERA membantu mendorong masyarakat khususnya mitra kegiatan dapat menerapkan sistem monitoring berbasis IoT secara berkala, terlebih masyarakat Desa Bangunrejo yang mempunyai kolam ikan yang cukup luas. Dengan demikian masyarakat dapat memantau dari jarak jauh via smartphone dengan mengetahui suhu, tinggi air, dan kandungan amonia pada air kolam.

Konsep utamanya adalah untuk merancang, membangun, mengelola, dan meningkatkan upaya untuk menciptakan lanskap yang mampu menstimulasi keadaan lingkungan kolam yang optimal untuk budidaya ikan lele.
Pada kesempatan itu Nopri Suryanto, S.T.P., selaku ketua P4S Agro Cendikia Bangunrejo sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini, serta berharap kedepannya bisa membatu para siswa maupun masyarakat dalam memonitoring kondisi lingkungan kolam dengan mudah tanpa harus salalu turun ke area kolam pemeliharaan ikan. Selain itu dapat mendorong peningkatan potensi budidaya ikan lele pada masyarakat setempat sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga :  Komisi V Sikapi Arogansi Dirut RSUDAM

Dalam kegiatan tersebut para peserta dilatih langsung oleh tujuh dosen ITERA, yaitu Raizummi Fil’aini, S.T.P., M,Si., Harmiansyah, S.T.,M.T, Setyadi Gumran, S.T., M.Si., Amna Citra Farhani S.TP., M.Sc., Muh, Kusmali, S.TP.,M.Si, Zunanik Mufidah, S.TP., M.Si. dan Ni Wayan Arya Utari, S.TP., M.Sc. Kegiatan tersebut juga melibatkan tim PAS Agro Cendikia Bangunrejo. Selain itu, mahasiswa Prodi Teknik Biosistem juga turut serta meramaikan kegiatan tersebut.

Pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan IoT di era modern dapat dimanfaatkan sebagai salah satu potensi alternatif yang bisa dijangkau dari jarak jauh. Tentunya kegiatan ini perlu didorong dan dikembangkan agar bisa memfasilitasi masyarakat dalam mengakses informasi real time melalui teknologi smart system pada berbagai aktivitas termasuk kontrol lingkungan kolam pada budidaya ikan lele. Untuk memaksimalkan kegiatan PkM ini maka dibutuhkan kolaborasi berbagai pihak, yaitu intitusi Pendidikan serta masyarakat desa setempat.

“Alhamdulilah, kegiatan ini berjalan dengan lancar. Semoga kedepannya kolaborasi bisa terus ditingkatkan sehingga bisa membatu masyarakat dalam pengaplikasian Monitoring berbasis IoT, dapat meningkatkan khasanah pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Desa Bangunrejo. Harapan besar kegiatan ini bisa bejalan continue, dan mendukung pengembangan potensi desa Bangunrejo khususnya budidaya ikan lele”, ujar Pak Nopri

Tentunya kegiatan PkM ini menjadikan kesan yang mendalam bagi kami tim dari ITERA dan siswa/siswi SMK IT Al-Hidayat Bangunrejo dan masyarakat Desa Bangunrejo, Lampung Tengah. (*)