BeritaBerita UtamaPendidikan

Inovasi Teknologi Unila: Alat Pembuat Pupuk Organik Cair Otomatis Dukung Petani Lampung

163
×

Inovasi Teknologi Unila: Alat Pembuat Pupuk Organik Cair Otomatis Dukung Petani Lampung

Sebarkan artikel ini

Lampung, – Universitas Lampung (Unila) kembali menunjukkan kontribusinya dalam mendukung pemberdayaan petani melalui inovasi teknologi.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Mareli Telaumbanua, S.T.P., M.Sc., bersama dua rekan dosen dan mahasiswa dari Jurusan Teknik Pertanian, telah menciptakan sebuah alat inovatif yang dapat mempercepat produksi Pupuk Organik Cair (POC) secara otomatis.

Inovasi ini bukan sekadar alat teknologi, melainkan solusi nyata untuk menghadapi masalah yang dihadapi oleh petani di Desa Sukoharjo I, Pringsewu, Lampung. Desa ini terkenal sebagai salah satu sentra pertanian padi, namun menghadapi tantangan besar terkait ketersediaan pupuk yang mahal dan terbatas.

Para petani, yang tergabung dalam Kelompok Tani Sido Muncul, selama ini bergantung pada pupuk kimia, yang tak hanya mahal, tapi juga berdampak buruk bagi tanah dan lingkungan.

Dengan munculnya alat pembuat POC otomatis ini, petani kini memiliki solusi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Alat ini dirancang dengan kapasitas produksi 600 liter dan mampu mengaduk pupuk secara otomatis, memastikan campuran bahan organik terfermentasi dengan baik.

Teknologi ini juga dilengkapi dengan sistem monitoring suhu menggunakan termocouple untuk memastikan proses fermentasi berjalan optimal. Alat ini memiliki potensi untuk dihubungkan dengan panel surya, menjadikan proses produksi lebih hemat energi.

Keunggulan dari pupuk organik cair yang dihasilkan adalah kemampuan tanaman menyerap nutrisi lebih cepat, serta potensi untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Melalui program pengabdian yang didukung Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Kemendikbudristek), tim peneliti telah melakukan pelatihan intensif kepada para petani, mulai dari tahap persiapan bahan, proses pencampuran, hingga penggunaan alat secara otomatis.

Dr. Mareli dan tim mengungkapkan bahwa pelatihan ini mendapat antusiasme tinggi dari para petani. Mereka tak hanya belajar cara membuat pupuk organik, tapi juga diharapkan dapat mandiri dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan di wilayahnya.

Baca Juga :  Minta Maaf Atas Ucapannya, Parosil Mabsus Kunjungi PKS Lampung

“Dengan adanya alat ini, kami berharap petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, menghemat biaya produksi, dan meningkatkan produktivitas pertanian mereka,” ujar Dr. Mareli.

Inovasi ini memberikan harapan baru bagi pertanian di Indonesia, khususnya di Lampung. Selain mengatasi masalah ketersediaan pupuk, alat ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.

Langkah ini menjadi bukti bahwa teknologi dapat berperan penting dalam mendorong pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal.(*)

google-site-verification=s66foeG-xwSitfUG5ZrTZ1Edakqko21rY3d69uxaUnQ