BandarlampungBeritaBerita UtamaOpini

Antara Banjir dan JPO Siger Milenial

793
×

Antara Banjir dan JPO Siger Milenial

Sebarkan artikel ini

Oleh : Deni Haddad (Penyuka Tanaman Bonsai)

Semester akhir kepemimpinan Walikota Bandarlampung Eva Dwiana terlihat tak satu pun kinerja positif yang bisa dijadikan kebanggaan warga yang dipimpinnya.

Justeru terlihat banyak sekali hal negatif yang nampak, misal persoalan tata kelola keuangan mulai dari persoalan gaji guru PPPK yang pernah mengalami kemacetan pembayarannya, persoalan sampah terutama di kawasan pesisir, persoalan alih pungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH), juga yang tak kalah mirisnya adalah persoalan banjir.

Kota yang berjuluk Tapis Berseri ini sejak beberapa tahun belakangan ini jika terjadi curah hujan yang tinggi bisa dipastikan di beberapa wilayah di kota ini alami banjir yang membuat warga hanya pasrah pada keadaan sampai surutnya genangan air.

Umumnya penyebab banjir tersebut adalah dangkalnya aliran sungai, penyempitan permukaan sungai dan yang tak kalah pentingnya penyebab sampah dan jaringan pembuangan aliran air di jalan juga pemukiman warga (drainase) belum dikerjakan secara maksimal.

Banyak warga yang terdampak bencana banjir mengeluhkan persoalan itu dan mereka berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung memikirkan nasib mereka, agar dicarikan solusi yang ekstra supaya tak lagi resah jika sudah turunnya hujan.

Ini persoalan kompleks dan memang seorang pemimpin harus bekerja bersama aparatnya untuk terus melakukan kinerja positif agar warga yang bertempat tinggal di kawasan yang sering terdampak tak lagi mengalami bencana tersebut.

Dari persoalan carut marutnya tata kelola pemerintah, di era kepemimpinan Eva Dwiana ini, Pemkot Bandarlampung sedang giat-giatnya membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Siger Milenial, anggaran yang dikucurkan cukup fantastis berkisar Rp8-12 Miliar.

JPO Siger Milenial ini nantinya menghubungkan Gedung Perkantoran Pemkot Bandarlampung dengan Masjid Al Furqon, pembangunan proyek tersebut dimulai pada tahun 2023 yang lalu.

Baca Juga :  Jalin Silaturahmi, Kapolres Pringsewu Sambangi FJI

Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2024 ini, pihak Pemkot Bandar Lampung menjadikan pembangunan proyek ini nantinya sebagai ikon wisata yang estetik di Kota Bandar Lampung, sekaligus jadi penghubung area perkantoran Pemkot dengan Masjid Al Furqon.

Banyak persoalan memang, namun sepertinya kebijakan dari pemerintah ini lebih dominan terhadap pembanguan yang sifatnya ikonik, mungkin itu yang kasat mata terlihat, untuk program yang sifatnya merakyat dan skala prioritas juga menjadi polemik warga saat ini, itu nanti saja kita fokus membangun ikon.

Miris sebetulnya, cuma apalah daya setiap pemimpin punya selera masing-masing terutama pembangunan yang menjadi skala prioritas mereka, namanya warga kadang hanya mengelus dada dan banyak-banyak berdoa agar tuhan tak lagi memberi mereka cobaan dengan bencana banjir. Tabik Pun. (*)