BeritaBerita UtamaKriminalTulang Bawang BaratViralWarta Daerah

Keturunan Adat Lima Bandardewa Minta Keadilan

149
×

Keturunan Adat Lima Bandardewa Minta Keadilan

Sebarkan artikel ini

TULANG BAWANG BARAT – Koodinator massa keturunan Adat Lima Bandardewa, Amriwan Taslim meminta pihak kepolisian melepaskan salah satu warganya yang bernama Aminsyah, atas laporan PT Hima Indah Mekar (HIM).

Akibat kejadian tersebut, terjadi gesekan antara warga dan satpam perkebunan di pintu masuk perkebunan PT HIM, Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Rabu (2/3/2022).

Amriwan Taslim, saat diwawancarai awak media, meminta agar penangkapannya di evaluasi dan dikembalikan dulu oleh pihak Kepolisian, karena menurutnya penangkapan itu ada unsur pemaksaan.

“Seharusnya, ketika akan melakukan penangkapan itu sesuai dengan aturan Kapolri ataupun sesuai dengan aturan SOP Kepolisian. Maka kami akan mengantarkan saudara kami kesana dan bila perlu kami akan menggunakan pendampingan hukum,” ujarnya.

Dijelaskannya, kita sudah melakukan negosiasi ini kepada pihak kepolisian yang ada di sini tadi, Brimob dan Reskrim. Artinya, kami meminta supaya aminsyah dikembalikan dulu ketika memang harus dipanggil sesuai dengan SOP aturan-aturan baik itu dari Kepolisian dan yang lain-lain.

“kita tunduk dan taat pada aturan, kita meminta kepada wakil rakyat agar bisa menjembatani antara kita masyarakat dan PT HIM untuk mencari win-win solution yang terbaik,” pungkasnya.

Untuk di ketahui, penangkapan terhadap Aminsyah, anggota dari tim lima keturunan adat berdasarkan laporan dari pihak PT HIM atas pengerusakan terhadap tanam tumbuh pohon karet.

Diberitakan sebelumnya, warga 5 keturunan bandardewa telah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi 1 DPRD tubaba, beberapa waktu lalu bersama sejumlah pihak terkait, termasuk PT HIM.

Dalam RDP itu, DPRD mengeluarkan rekomendasi bahwa Pemda setempat melalui tim gugus tugas reforma agraria, diminta untuk memfasilitasi ukur ulang lahan. namun sayangnya, sampai saat ini rekomendasi ukur ulang tersebut, tak kunjung dijalankan. (*)

Baca Juga :  Gerakan Sigap SPHP, Antisipasi BULOG Tahan Harga Beras